Bahan pangan di Mesuji harus ditingkatkan
Salah satu bahan pangan yang harus dikembangkan oleh seluruh masyarakat mesuji adalah bahan pangan yang mungkin bisa tembus kepasaran luar negeri,daerah mesuji dengan adanya tanah yang dibilang lumayan subur ini mungkin juga cocok untuk penanaman bahan pangan.
Salah satu contoh bahan pangan yang tembus pasar luar negeri adalah cabai Nunukan kini tembus kepasar Malaysia.
Nama latin dari lombok atau dengan cabai bagi masyarakat Nusantara.Sebagaian besar masyarakat kita sangat akrab dengan buah yang rasanya pedas ini dan bisa disajikan untuk meningkatkan cita rasa makanan sehari_hari.Inilah yang membuat cabai selalu mendapatkan tempat paling yang paling pas dalam pasar,hasil dari produksi pertanian di Indonesia.
Masyarakat Nunukan yang juga sangat mencintai cabai,sanggup membayar harga yang lumayan tinggi untuk menikamati cabai dan disajadikan olahan sambal yang dapat dinikmati oleh siapapun,baik dalam olahan ataupun sajian rumah tangga atau jajan dan bahan untuk hidangan rumah makan.Keberadaan cabai nunukam terbilang tidak menentu sumbernya,terkadang cabai didatangkan dari Sulawesi bahkan dari Tawau Malaysia.Hal ini disebabkan jumlah cabai lokal Nunukan saat itu belum dapat memenuhi kebutuhan konsumen di Nunukan sendiri.
Oleh sebab itu,pemerintah daerah Kabupaten Nunukan melalui Dinas Pertanian dan ketahanan pangan bersama dengan petani cabai, berupaya keras untuk meningkatkan hasil produksinya melalui bantuan dari pusat.Panen cabai bantuan APBN Kementrian Pertanian RI untuk kelompok Tani Pompongan Sebakis sudah menuai hasil panen pertama mencapai 662 kg.pada 16 januari 2018,panen kedua dilakukan dan menghasilkan 219 kg cabai yang nantinya akan dijual ke pengumpul di Pasar Ihutani Nunukan dan selanjutnya dikirim ke Malaysia.Hal ini menandakan meningkatnya hasil cabai Nunukan hingga pemasaran untuk merambah ke Negeri Jiran semakin terbuka.
Bupati Nunukan Hj.Asmin Laura Hafid,SE,MM menanggapi,Beliyau mengharpakan dari produktifitas pertanian kita harus ditingkatkan,apalagi khusus untuk petani cabai ini.Cabai sangat diminati masyarakat sehingga memiliki kepastian hasil dipasaran.Semoga saja dengan panen ini mereka bisa lebih bergairah lagi untuk menaman cabai.
Panen yang sudah menembus Tawau Malaysia ini menandakan kekuatan disektor pertanian Kab.Nunukan mulai berkembang hingga lintas negara.Namun juga diharapkan terus menjaga konsumen lokal agar tetap dapat menikmati cabai kepada kita dengan panen kali ini,ujar bupati cantik ini.
Saai ini,harga cabai di tingkat pretani Rp30.000 per kg.Sementara harga eceran sekitar Rp45.000 sampai Rp50.000 per kilo.Dengan demikian,harga cabai terbilang stabil untuk menjaga keseimbangan pasar dan hasil pertanian.Petani cabai Pompongan Sebakis,biasanya bisa panen seminggu sekali dengan hasil panen menembus 200-250 kg.
Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan pangan kabupaten Nunukan cholid Muhamad menyampaikan apresiasinya kepada petani dengan memberi motivasi.Dengan awal yang baik ini,saya merasa senang dan bersyukur kepada jerih payah para petani yang tekun dan ulet ini dalam melakukam kerjanya sehingga hasil panen tersebut dapat terlihat saat ini.Kami akan berupaya terus memberikan pendampingan khususnya melalui penyuluh kami di lapangan kepada petani cabai.Untuk seluruh petani yang ada didaerah tersebut harus lebih giat lagi dalam hal pertanian yang akan menghasilkan banyak keuntungan bagi semua petani yang ingin menjadi sukses.
Salah satu bahan pangan yang harus dikembangkan oleh seluruh masyarakat mesuji adalah bahan pangan yang mungkin bisa tembus kepasaran luar negeri,daerah mesuji dengan adanya tanah yang dibilang lumayan subur ini mungkin juga cocok untuk penanaman bahan pangan.
Salah satu contoh bahan pangan yang tembus pasar luar negeri adalah cabai Nunukan kini tembus kepasar Malaysia.
Nama latin dari lombok atau dengan cabai bagi masyarakat Nusantara.Sebagaian besar masyarakat kita sangat akrab dengan buah yang rasanya pedas ini dan bisa disajikan untuk meningkatkan cita rasa makanan sehari_hari.Inilah yang membuat cabai selalu mendapatkan tempat paling yang paling pas dalam pasar,hasil dari produksi pertanian di Indonesia.
Masyarakat Nunukan yang juga sangat mencintai cabai,sanggup membayar harga yang lumayan tinggi untuk menikamati cabai dan disajadikan olahan sambal yang dapat dinikmati oleh siapapun,baik dalam olahan ataupun sajian rumah tangga atau jajan dan bahan untuk hidangan rumah makan.Keberadaan cabai nunukam terbilang tidak menentu sumbernya,terkadang cabai didatangkan dari Sulawesi bahkan dari Tawau Malaysia.Hal ini disebabkan jumlah cabai lokal Nunukan saat itu belum dapat memenuhi kebutuhan konsumen di Nunukan sendiri.
Oleh sebab itu,pemerintah daerah Kabupaten Nunukan melalui Dinas Pertanian dan ketahanan pangan bersama dengan petani cabai, berupaya keras untuk meningkatkan hasil produksinya melalui bantuan dari pusat.Panen cabai bantuan APBN Kementrian Pertanian RI untuk kelompok Tani Pompongan Sebakis sudah menuai hasil panen pertama mencapai 662 kg.pada 16 januari 2018,panen kedua dilakukan dan menghasilkan 219 kg cabai yang nantinya akan dijual ke pengumpul di Pasar Ihutani Nunukan dan selanjutnya dikirim ke Malaysia.Hal ini menandakan meningkatnya hasil cabai Nunukan hingga pemasaran untuk merambah ke Negeri Jiran semakin terbuka.
Bupati Nunukan Hj.Asmin Laura Hafid,SE,MM menanggapi,Beliyau mengharpakan dari produktifitas pertanian kita harus ditingkatkan,apalagi khusus untuk petani cabai ini.Cabai sangat diminati masyarakat sehingga memiliki kepastian hasil dipasaran.Semoga saja dengan panen ini mereka bisa lebih bergairah lagi untuk menaman cabai.
Panen yang sudah menembus Tawau Malaysia ini menandakan kekuatan disektor pertanian Kab.Nunukan mulai berkembang hingga lintas negara.Namun juga diharapkan terus menjaga konsumen lokal agar tetap dapat menikmati cabai kepada kita dengan panen kali ini,ujar bupati cantik ini.
Saai ini,harga cabai di tingkat pretani Rp30.000 per kg.Sementara harga eceran sekitar Rp45.000 sampai Rp50.000 per kilo.Dengan demikian,harga cabai terbilang stabil untuk menjaga keseimbangan pasar dan hasil pertanian.Petani cabai Pompongan Sebakis,biasanya bisa panen seminggu sekali dengan hasil panen menembus 200-250 kg.
Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan pangan kabupaten Nunukan cholid Muhamad menyampaikan apresiasinya kepada petani dengan memberi motivasi.Dengan awal yang baik ini,saya merasa senang dan bersyukur kepada jerih payah para petani yang tekun dan ulet ini dalam melakukam kerjanya sehingga hasil panen tersebut dapat terlihat saat ini.Kami akan berupaya terus memberikan pendampingan khususnya melalui penyuluh kami di lapangan kepada petani cabai.Untuk seluruh petani yang ada didaerah tersebut harus lebih giat lagi dalam hal pertanian yang akan menghasilkan banyak keuntungan bagi semua petani yang ingin menjadi sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar